Parlemen PNG Ricuh Setelah Mosi Oposisi Terhadap Peter O’Neill Ditolak

Share Story

Parlemen PNG Ricuh Setelah Mosi Oposisi Terhadap Peter O’Neill Ditolak
Ruang sidang parlemen Papua Nugini Selasa kemarin (28/5/2019). – RNZI/Supplied / EMTV

Port Moresby, – Parlemen Papua Nugini ricuh pada Selasa (28/5/2019), ketika juru bicara parlemen, Job Pomat, menolak dua mosi penting yang diajukan oleh blok oposisi dalam upaya untuk mencopot Perdana Menteri, Peter O’Neill.

Sidang ini adalah kesempatan pertama pemerintah dan kubu oposisi berhadapan langsung, setelah periode istirahat selama tiga minggu terakhir, di mana lusinan MP pemerintah menyeberang ke blok oposisi di markasnya di Hotel Laguna, Port Moresby.

Baca ini: PM Papua Nugini Peter O’Neill Mengundurkan Diri

Selain itu, rapat ini juga dimulai hanya dua hari setelah PM O’Neill mengumumkan dari Minggu lalu, bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya pekan ini. Sejak itu O’Neill belum mengajukan pengunduran diri secara resmi.

Pada Selasa ini, blok oposisi telah mencalonkan mantan bendahara negara, Patrick Pruaitch, sebagai calon Perdana Menteri dalam mosi tidak percaya terhadap O’Neill yang seharusnya dilakukan hari itu.

Menjelang rapat, pihak oposisi percaya diri setelah mendapat dukungan dari 67 MP – mayoritas suara di parlemen dengan 111 kursi itu. Hal ini terlihat jelas ketika para MP memasuki ruang parlemen, dengan banyaknya kursi hijau yang kosong di sekitar O’Neill.

Namun, baru beberapa menit sejak dibuka, sopan santun menguap, banyak MP yang kesal dengan keputusan Job Pomat, untuk menolak sebuah mosi memberhentikan dirinya sendiri sebagai juru bicara parlemen.

Pomat menegaskan bahwa dia tidak diwajibkan, secara konstitusional, untuk memperbolehkan mosi itu.

Dalam sekitar setengah jam, ruangan itu ricuh sementara para MP memperdebatkan interpretasi dari konstitusi negara itu. Selang beberapa menit kemudian, beberapa MP nyaris melompat dari kursi mereka untuk memulai perkelahian.

Baca ini: 3 Menteri Mundur, PM Papua Nugini Hadapi Mosi Tak Percaya

Dengan keributan yang tidak terkontrol, tak lama sebelum jam 3 sore, Pomat akhirnya menyerah, menunda sidang parlemen ke Rabu (29/5/2019), pukul 10 pagi.

James Marape dari oposisi berhasil memenangkan mosi, untuk mengeluarkan MP pemerintah di komite Committee on Private Business, komite yang bertugas untuk menentukan keabsahan setiap mosi yang diajukan, akibatnya tiga MP dari oposisi terpilih sebagai anggota baru komite itu. (RNZI/Jamie Tahana, Johnny Blades, dan Koroi Hawkins)

Copyright ©RNZ | Jubi “sumber”
Hubungi kami di E-Mail ✉: tabloid.wani@gmail.com

Tags

Share Article

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

Related Posts

This is articles having same tags as the current post.